7/16/2013


DEFINISI GEOGRAFI
         Erastothenes
            Geografi adalah penulisan tentang bumi. Definisi ini sesuai dengan perkembangan geografi pada masa itu yang membicarakan keadaan daerah-daerah lain (geo = bumi; graphein = penulisan atau uraian).
         Karl Ritter
            Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi (Different areal) dalam keragamannya
         Seminar dan lokakarya peningkatan kualitas pengajaran geografi 1988
            Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan

PENDEKATAN DALAM GEOGRAFI
         Pendekatan Spasial (Keruangan)
            Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup tumbuhan, hewan, dan manusia
         Pendekatan Ekologi (Lingkungan)
            Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan lingkungannya. Organisma hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan lingkungan meliputi air, tanah, dan udara
      Pendekatan Kewilayahan (Regional)
            Pendekatan kewilayahan (regional) mencoba membandingkan berbagai kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif

PRINSIP-PRINSIP GEOGRAFI
1. Prinsip Persebaran, artinya bahwa gejala, kenampakan, dan masalah yang terdapat di ruang muka bumi persebarannya sangat bervariasi
2. Prinsip interrelasi, artinya bahwa antara komponen atau aspek-aspek lingkungan geografi senantiasa ada hubungan timbal balik atau saling keterkaitan satu sama lain
3. Prinsip deskripsi, merupakan cara pemaparan hasil pengkajian studi geografi terhadap gejala, fenomena atau masalah yang ada
4. Prinsip korologi, merupakan gabungan atau perpaduan dari ketiga prinsip di atas

ASPEK GEOGRAFI:
1. Aspek Fisik
            membahas unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik antara lain meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya
2. Aspek Sosial.
            mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagai objek studi pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi, sosial, budaya, dan politiknya

RUANG LINGKUP GEOGRAFI
Daldjoeni mengemukakan pokok-pokok telaah geografi sebagai berikut.
         a. Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi.
         b. Persebaran serta posisi masa daratan dan wujud perairan.
         c. Batuan, struktur dan berbagai relief permukaan bumi.
         d. Air yang ada di berbagai samudra, lautan, serta seluk beluk gerakannya.
         e. Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan.
         f. Atmosfer dengan gejala-gejala di dalamnya serta pola-pola iklim yang
         terdapat di permukaan bumi.
         g. Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan.
         h. Aneka bentuk kegiatan manusia dalam rangka menegakkan perekonomian.
         i. Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada.
         j. Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat manusia
         k. Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antarmereka.

OBJEK STUDI GEOGRAFI
         Objek material
            Objek material geografi adalah geosfer yang terdiri atas litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer.
         Adapun yang menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut.
            1) Geografi melihat permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusia, dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
            2) Geografi melihat penyebaran manusia dalam ruang dan bagaimana ruang dengan segala sumber dayanya.
            3) Geografi melihat ciri khas suatu daerah, sehingga persamaan dan perbedaan wilayah di permukaan bumi dapat dilihat dengan jelas.
            4) Dalam mempelajari suatu fenomena atau gejala, geografi selalu mengaitkannya dengan unsur letak, jarak, penyebaran, interrelasi, gerakan, dan regionalisasi.
 
OBJEK STUDI GEOGRAFI
         Objek Formal
             Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadap  gejala yang ada di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaan sosialnya.
           
            Cara pandang geografi terhadap objek formal dapat dilihat dari organisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi:
            1) pola persebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial pattern);
            2) keterkaitan atau hubungan sesama antargejala tersebut (spatial system);
            3) perkembangan atau perubahan yang terjadi pada gejala tersebut (spatial process)..



Sumber : Waluya, B. (2009).  Memahami Geografi 1 SMA/MA : Untuk Kelas X, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

7/16/2013


AWAL LAHIRNYA STUDI GEOGRAFI

Pengetahuan tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak ada di bumi ini. Sebab sejak lahir sampai akhir hayatnya, manusia tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh alam lingkungannya. Manusia membutuhkan berbagai unsure yang ada di bumi, mulai dari air yang diminum, udara bersih yang dihirup, sumber makanan, bahan pakaian, sampai tempat berlindung (rumah) dari cuaca buruk dan gangguan binatang liar. Semuanya diperoleh manusia dari
alam atau bumi ini.
Seiring dengan bertambahnya jumlah manusia, timbul tuntutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang tidak mereka peroleh dari lingkungan tempat tinggalnya. Begitu pula hasrat ingin tahu tentang benda dan gejala yang ada di permukaan bumi, telah mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah di luar tempat tinggalnya. Berkembangnya sistem pengetahuan ikut mendorong manusia untuk mengenal alam dan lingkungannya lebih jauh lagi. Misalnya, perdagangan antardaerah telah mendorong manusia untuk mengenal daerah di luar wilayahnya. Dari hasil kunjungannya tersebut, mereka dapat mengenal kondisi alam, penduduk, dan hal-hal lainnya. Berbagai hasil perjalanannya tersebut, kemudian diberitakan
kepada orang lain, sehingga orang lain akan tertarik untuk mengunjunginya. Inilah awal lahirnya studi geografi yang sebelumnya merupakan suatu kisah perjalanan umat manusia di permukaan bumi

Sumber : Waluya, B. (2009).  Memahami Geografi 1 SMA/MA : Untuk Kelas X, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009

7/15/2013


MATERI PLH KELAS XI

1.    Budaya dan kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak

2.    Kebudayaan Menurut Ahli
a.    Prof.Dr.Koentjoroningrat (1985: 180)
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
b.    Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

3.    Wujud budaya
a.    Gagasan (Wujud ideal)
b.    Aktivitas (tindakan)
c.    Artefak (karya)
4.    Komponen budaya
a.    Kebudayaan material
b.    Kebudayaan nonmaterial
c.    Lembaga social
d.    Sistem kepercayaan
e.    Estetika
f.     Bahasa

5.    Nilai – nilai budaya
Nilai-nilai budaya merupakan nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi.
Nilai-nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, moto, visi misi, atau sesuatu yang nampak sebagai acuan pokok moto suatu lingkungan atau organisasi.
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya ini yaitu :
1.    Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2.    Sikap, tindak laku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat).

See